Blog Informasi dan Tips

Jumat, 18 April 2014

Alasan Indonesia Harus Ganti Nama Menurut Arkand Bodhana

Ditulis oleh Santoso | pada 10.56 |



Alasan Indonesia Harus Ganti Nama -Pernah dengar nama Arkand Bodhana Zeshaprajna, ya dia adalah seorang pakar metafisik, dia bergelar Doktor di bidang itu. Beberapa waktu lalu dari sebuah tayangan di Kick Andy, saya tertarik melihat pokok bahasan acara itu, yaitu tentang nama dan potensi yang dibawanya. Arkand menjelaskan bagaimana sebuah nama itu bisa dikalkulasi dengan value-value dan dengan parameter-parameter tertentu bisa menghasilkan bagaimana potensi sebuah nama itu.

Salah satu hal nyleneh-nya adalah ketika dia mengusulkan agar Indonesia berubah nama menjadi Nusantara. Dia berpendapat nama Nusantara memiliki poin yang jauh potensial dibanding nama yang sekarang, Indonesia. Ada 5 alasan yang dia paparkan:

  1. "Nama dibutuhkan untuk memanggil seseorang atau objek. Nama bukanlah sekadar kata atau kumpulan kata, melainkan mengandung ideasi dan energi. Ilmu fisika menyebut energi bersifat kekal, tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan. Segala sesuatu di alam semesta ini memiliki energi, termasuk nama,"  Dalam pandangan metafisika Arkand, nama Indonesia untuk penyebutan republik ini dinilai tidak tepat. Dia pun mengusulkan agar nama Republik Indonesia diganti dengan Nusantara, penyebutan yang sudah sering digunakan di zaman Majapahit.
  2. Arkand Bodhana Zeshaprajna mengusulkan nama negara Indonesia dengan Nusantara. Dalam pandangan metafisika, nama Indonesia hanya memiliki Synchronicity Value sebesar 0.5. Synchronicity Value adalah paramater dalam Arkand secret code untuk menganalisa sebuah nama. Menurut Arkand, rentang Synchronicity Value berada di kisaran 0,05 hingga 1,0. Sedangkan Synchronicity Value yang positif berada di angka 0,8 hingga 1,0. Nama Indonesia sendiri kata Arkand hanya memiliki Synchronicity Value 0,5.
  3. Paramater lain yang digunakan Arkand adalah Coherence Value. Coherence Value menunjukkan struktur kode-kode dalam diri sendiri yang saling berkaitan satu dengan kode yang lainnya. Rentang Coherence Value berada di kisaran 0,1 hingga 1,0. Sedangkan nilai positifnya di kisaran 0,7 hingga 1,0. Dari pengamatan Arkand, Indonesia hanya memiliki Coherence Value sebesar 0,2. Hal ini jauh dari bagus sehingga nama Indonesia harus diganti dengan nama yang lebih baik, yakni Nusantara.
  4. Menurut Arkand, kata Indonesia bukan berasal dari orang Indonesia atau pribumi. Hal ini membuat perjalanan bangsa kini menjadi terseok-seok. James Richardson Logan pada tahun 1850 menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago (Etnologi dari Kepulauan Hindia). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan kesetujuannya tentang perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago (Kepulauan Hindia) terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang sebelumnya diperkenalkan oleh George Samuel Windsor Earl, seorang ahli etnologi bangsa Inggris. Oleh Logan, huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. Dan itu membuktikan bahwa sebagian kalangan Eropa tetap meyakini bahwa penduduk di kepulauan ini adalah Indian, sebuah julukan yang dipertahankan karena sudah terlanjur akrab di Eropa.
  5. Menurut Arkand, banyak kebudayaan di dunia yang mengganti nama seseorang yang sering sakit pada masa anak-anak. Begitupun dengan negara, jika bangsanya sering sakit-sakitan, maka mengganti nama negara bisa jadi solusi.



Itulah 5 alasan mengapa Indonesia harus berganti nama. Jika memang itu terjadi, Indonesia bukan negara pertama, ada beberapa negara yang sudah berganti nama. Anda penasaran dengan nama anda dan ingin melihat bagaimana skor yang dihasilkan dari kalkulasi Arkand? Lihat disini.


0 comments:

Posting Komentar